DEMOKRASI DELIBERATIF
HABERMAS DI INDONESIA
FIGO ACM
Demokrasi deliberatif Habermas merupakan sebuah sistem
yang sangat pas untuk diterapkan di Indonesia. Deliberatif sendiri memiliki
makna perwusyawaratan, duduk dan berbicara bersama-sama. Yang menjadi inti dari
demokrasi deliberatif adalah patisipasi publik atau masyarakat dalam sebuah
proses untuk menentukan atau memutusukan suatu hal. Yang ditekankan dalam
demokrasi deliberatif adalah PROSES. Dalam proses ini setiap individu diberi
kesempatan untuk melontarkan argumen-argumen rasionalnya. Sehingga yang menjadi
utama dalam demokrasi deliberatif bukanlah persoalan suara terbanyak seperti
halnya yang diterapkan dalam sistem demokrasi dewasa ini tetapi lebih pada
kekuatan setiap argumen yg mampu tahan uji dihadapan publik. Hal ini kemudian
akan menghasilkan suatu keputusan yang benar-benar tepat dan sesuai dengan
kebutuhan hidup publik. Selama ini ada sekian banyak peraturan atau keputusan
yang mengabdi pada kepentingan tertentu atau setiap peraturan yang dibuat
dibuat tidak memiliki arah yang jelas.
Demokrasi
deliberatif di Indonesia sebenarnya merupakan sebuah kritik terhadap rezim orde
baru. Kita tahu bahwa Suharto dalam masa kepemimpinanya cenderung bertindak
otoriter. Banyak hal yang dibuat tampa diketahui publik, ada sekian banyak
peraturan yang keluar dari sasaran. Memang pada waktu itu suatu strtegi yang
diberlakukan secara umum sebenarnya
mengabdi pada sebuah kongsi orang-orang tertentu atau pada sebuah kerajaan tertentu. Orde baru harus
menjadi pelajaran bagi kita dalam membangun negeri ini. Menciptakan sebuah
negri yang bebas dari kediktatoran dan otoritarisme. Mesyawarah yang dalam
bahasa Habermas di sebut sebagai deliberatif hendaknya menjadi fondasi bagi
kita semua untuk menghasilkan suatu kehidupan yang baru, damai dan sejahtera.
Hingga saat ini
sistem kepemimpinan a la rezim sebenarnya masih ada tetapi terselubung. Banyak
peraturan cacat yang dibuat demi suatu institusi atau kelompok tertentu saja.
Peran masyarakat dalam suatu kehidupan bersama masih sangat minim. Hal ini
menunjukan bahwa sistem pemerintahan di Indonesia terkesan korup.
ledalero, malam 6 agustus 13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar